Thursday, February 2, 2017

Cara Menanam Bayam Hidroponik

Bayam merupakan sayuran hijau yang amat sering dijumpai di Indonesia. Seperti halnya kentang, sayuran ini dijadikan sebagai sumber vitamin dan pemenuhan gizi yang berfungsi mencegah berbagai penyakit, menyehatkan, bahkan meningkatkan energi.

Dengan berbagai khasiat yang dimilikinya, membuat sayuran ini banyak diminati oleh orang-orang sebagai bahan pangan. Tentu pastinya Anda juga ingin dong menanam bayam? Tak ada salahnya Anda memanfaatkan perkarangan di rumah Anda untuk menanam sayuran ini.

Tapi, kadang kala terdapat kendala tanah yang tidak subur. Tenang, Anda tidak harus khawatir selagi ada kemauan pasti ada jalan. Yaitu, Anda dapat menanamnya menggunakan teknik hidroponik. Teknik Hidroponik adalah suatu teknik bercocok tanam tanpa menggunakan tanah melainkan menggunakan air sebagai pengganti tanah. Bagi yang masih memiliki kendala dalam menanam tanaman yang satu ini, Anda mungkin bisa mencoba dengan cara hidroponik? Selain praktis, tentunya juga mudah. Yuk simak cara menanam dengan teknik ini.

Tahap 1 : Penyamaian



  1. Siapkan benih bayam terlebih dahulu. Jumlah benihnya sesuai keinginan Anda yang ingin menanamnya. Jika sudah siap, rendam benih pada air hangat sekitar 1 jam. Supaya bisa mendapatkan kulit benih yang lunak.
  2. Selanjutnya. Siapkan tempat bercocok tanam hidroponik seperti rockwool. Rockwool dibuat dengan memotong menjadi bentuk dadu dengan ukuran 2 x 2 cm lalu di susun dalam baki/nampan yang khusus bagi tahap penyamaian.
  3. Setelah itu, Rockwool yang sudah di potong dilubangi menggunakan lidi atau juga tusuk gigi. Ukuran lubang dapat disesuaikan serupa ukuran benih yang nantinya akan disemai. 
  4. Setelah Rockwool telah siap. Anda dapat memasukkan benih yang sudah di rendam ke lubang rockwool. Setiap lubang 1 benih. Jika sudah diisi semuanya Anda dapat menyiram rockwool menggunakan air bersih. Usahakan dilakukan berlahan agar rockwool basah secara merata dan jangan sampai memiliki genangan air pada nampan.
  5. Selanjutnya, simpan nampan tersebut di daerah yang teduh serta kering. Tutup nampan atau baki semai dengan plastik hitam. Biarkan sampai 48 jam hingga benih berkecambah. Selanjutnya, pindahkan nampan pada tempat yang memiliki sinar matahari. Usahakan, sekitar pukul 06.00 hingga 10.00 pagi. 
  6. Selanjutnya, lakukan perawatan pada bibit tanaman dengan menjaga kelembaban pada media semai. Usahakan,  bibit tidak kering. Hal ini dilaksanakan, setidaknya hingga bibit memiliki 4 daun dan siap ditanam.

Tahap 2 : Penyiapan Media



  1. Siapkan box stereofoam atau box air yang memiliki tinggi sekurangnya 30 cm. 
  2. Selanjutnya, buat penutup box dengan stereofoam tipis/stereofoam lembaran yang ukuran panjang serta lebar disesuaikan serupa box air tersebut. Lalu, buatlah lubang di stereofoam yang akan digunakan sebagai penutup dengan diameter 5cm dengan jarak antar lubang 10cm.
  3. Bila sudah siap. Anda dapat mengisi box menggunakan cairan nutrisi. Anda bisa menggunakan cairan nutrisi berupa AB mix yang khusus untuk tanaman hidroponik yang tersedia pada toko pertanian. Untuk cairan nutrisinya campurkan Mix A dengan Mix B sebanyak 5 ml bersama air 1 liter.

Tahap 3 : Penanaman



  1. Siapkan net pot atau gelas plastik. Lalu pindahkan bibit ke dalamnya. 
  2. Selanjutnya. Masukkannya ke lubang penutup yang telah Anda buat menggunakan stereofoam. Dengan posisi bibit lebih tinggi dari stereofoam penutup. Juga, pastikan akar bibit menyentuh cairan nutrisi
  3. Siram dengan air yang secukupnya pada seluruh bibit.
  4. Taruh box air di perkarangan rumah. Dan usahakan seluruh tanaman mengenai sinar matahari.

Tahap 4 : Pemeliharaan Serta Perawatan



Penyiraman : Lakukan penyiraman yang rutin tapi jangan sampai ada genangan air. Juga,  jaga agar tanaman tidak kekeringan. 
Penyiangan :  Penyiangan dilakukan agar membersihkan gulma atau rumput liar pada sekitar tanaman. Lakukan penyiangan supaya tidak memicu munculnya hama serta penyakit, seperti lalat buah. 
Pemanenan : Anda dapat memanen bayam saat sudah berusia 25 hari setelah penanaman. Cara memanen dilakukan secara langsung yaitu dengan mencabuti satu persatu secara perlahan-lahan.
Share:

Cara Menanam Hidroponik Dengan Media Air

Hidroponik merupakan teknik bercocok tanam tanpa menggunakan media tanah melainkan air. Teknik bercocok tanam ini begitu populer di kalangan masyarakat perkotaan bagi yang ingin menanam tapi tidak memiliki lahan berupa tanah.

Cara ini sangat digemari oleh masyarakat karena caranya yang dapat menggunakan benda bekas dan dapat ditaruh di manapun. Namun, di lain hal Anda juga harus memperhatikan berbagai hal jika Anda ingin melakukan cara ini. Pertama, dalam pemberian nutrisi yang harus tepat, cahaya matahari, dan temperatur di sekitar tanaman. 

Sebenarnya ada beberapa jenis cara dalam bercocok tanam menggunakan cara ini. Tapi yang paling sering di gunakan ialah dua. Diantaranya kedua cara tersebut sebagai berikut:

1. Cara NFT (Nutrient Film Technique)


Cara Nutrien Film Technique satu ini merupakan cara yang populer di berbagai negara. Yang memiliki konsep utama menanam dengan akar tumbuhannya berada pada bagian nutrisi tapi tidak dalam. Dan juga tetap memperhatikan sirkulasinya agar tumbuhan mendapatkan nutrisi secara tetap. Dengan oksigen serta air yang tentunya tercukupi bagi tanaman.
Peralatan yang paling mendasari yang dibutuhkan dalam menggunakan teknik menanam hidroponik dengan cara Nutrien Film Technique adalah tangki di fungsikan sebagai penampung. Pipa/talang serta pompa. Cara membuat tempat untuk menanam dengan teknik hidroponik menggunakan cara NFT ini, dasarnya dengan menyusun beberapa pipa yang dipersiapkan sebagai tempat menanam tanaman. Tak lupa ditambah bak penampung pada bagian lebih rendah dan pada bagian tingginya diberikan sanggahan dengan tiang tertentu. Setelahnya Anda hanya tinggal memasang pompa supaya mengalirkan air nutrisi supaya alirannya menjadi lebih maksimal.

2. Cara WICK


Cara menanam dengan teknik Hidroponik yang kali ini tidak kalah terkenal dengan cara yang satunya ialah WICK. Cara ini amat digemari oleh banyak orang karena selain mudah dapat di buat sendiri. Tentunya tidak mengherankan untuk orang yang baru dalam menanam menggunakan teknik hidroponik menggunakan cara ini. Selain itu, benda benda yang diperlukan untuk menggunakan cara ini sangat gampang didapatkan. Bahkan Anda dapat menggunakan bahan bekas yang mungkin sudah tidak terpakai lagi. Karena daripada membuangnya sebaiknya di manfaatkan sebagai benda berguna bukan?
Bahan-bahan tersebut ialah botol air mineral yang berukuran besar, alat pemotong berupa gunting atau pisau dsb, alat untuk membuat lubang dapat berupa solder juga dapat menggunakan paku, sumbu kompor ataupun kain flanel. Serta sebagai media tanamnya, sesuka Anda ingin menggunakan apa, dan yang tak kalah penting ialah air nutrisinya untuk tanaman.

Caranya :
  1. Pertama yang harus Anda lakukan ialah memotong botol bekas hingga menjadi dua bagian lalu beri lubang di bagian tutup botol.
  2. Satukan kedua bagian botol tersebut. 
  3. Pasang sumbu/Kain flanel pada bagian lubang tutup botol dan pastikan bahwa sumbu ataupun kain flanel dapat menyerap nutrisi pada botol bagian bawah. 
  4. Tanam bibit tumbuhan yang telah Anda tentukan pada bagian di atas botol
  5. Masukkan bagian di bawah botol dengan nutrisi dan alat untuk menanam hidroponik Anda siap untuk di pakai.

Seperti itulah kedua cara menanam hidroponik menggunakan media air yang paling populer juga sering digunakan oleh masyarakat di seluruh penjuru dunia. Tidak ada salahnya jika Anda melakukan kegiatan ini untuk mengisi waktu luang, selain merupakan kegiatan positif tentunya waktu Anda tidak terbuang sia-sia bukan? Juga keuntungannya Anda bisa memperindah suasana rumah Anda dengan tanaman. Silahkan mencoba.
Share:

Wednesday, February 1, 2017

Jual Bibit Tanaman Buah Online

Tanaman adalah jenis organisme dengan pembudidayaannya dilakukan dalam suatu ruangan, atau bisa melalui media lainnya dalam pencapaian manfaat pada saat tahap pertumbuhan. Keuntungan dari tanaman buah sangatlah beragam sesuai anekanya. Buah merupakan salah satu organ yang dimiliki oleh tumbuhan sebagai pembungkus dan pelindung biji. Dengan aneka bentuk buah yang dihasilkan dari tumbuhan atau tanaman memiliki fungsi khusus yaitu sebagai pemencar biji.

Tanaman buah adalah salah satu jenis tanaman yang menghasilkan buah sebagai unsur pokoknya. Dalam kebutuhan sektor pangan dan industri, buah mempunyai nilai ekonomi, karena kandungan didalamnya dapat memenuhi kebutuhan gizi makhluk hidup. Karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, dan sebagainya yang terkandung dalam buah sangat berguna bagi pemenuhan kebutuhan.

Tanaman buah yang cepat tumbuh pada hakekatnya semua jenis tanaman bisa menghasilkan buah dengan cepat, tapi tetap saja untuk mendapatkan hasil yang cepat tentunya tergantung pada cara perawatannya yang di imbangi dengan ilmu pembudidayaan tanaman buah pastinya. Selain itu, pembelian bibit unggul pun perlu diperhatikan. Jika pemilihan bibit serta perawatan yang dilakukan asal-asalan, maka jangan heran jika hasil yang akan didapatkan juga asal-asalan dan tidak sesuai dengan keinginan.

Jangan menyalahkan tanamannya jika hasilnya tidak sesuai, karena semua kembali pada diri kita sendiri. Contoh tanaman buah yang cepat tumbuh seperti buah naga, buah salak, dan lain sebagainya. Jika Anda ingin mencari bibit unggul untuk tanaman buah silahkan kunjungi bibitbunga .com.


Ada beberapa tips untuk Anda agar tanaman buah Anda cepat berbuah, yakni sebagai berikut :

  1. Saat akan melakukan penyiraman pada tanaman buah, pastikan sinar matahari terarah tepat pada bagian atas tanaman yang hendak disiram. 
  2. Dalam melakukan pengairan, hendak digunakan air bersih atau juga bisa air hujan. Hal ini bertujuan agar buah yang di hasilkan akan berukuran besar.
  3. Lakukan penyambungan dan penyangkokan agar menghasilkan buah yang manis rasanya.
  4. Pelukaan batang bisa dilakukan untuk menghasilkan buah yang lebat dan cepat. Tetapi jika cara ini tidak berhasil malah dapat membahayakan tanaman buah itu sendiri karena berakibat tanaman tidak akan berbuah, jadi lakukan dengan hati-hati agar tidak berakibat fatal.

Sedangkan, alasan mengapa tanaman Anda lambat berbuah adalah sebagai berikut :

  1. Jenis tanaman pilihan Anda belum mencapai umur untuk melakukan pembuahan.
  2. Pemberian pupuk Nitrogen terlalu berlebihan, sehingga berakibat tanaman lambat tumbuh.
  3. Kekurangan cahaya untuk melakukan proses fotosintesis 
  4. Tanaman yang Anda tanam tergolong jenis pohon berbunga betina sehingga harus ada pohon berbunga jantan yang tumbuh disekitarnya.
  5. Tanaman bisa menjadi mandul dikarenakan terjadi faktor mutasi gen.
  6. Penyemproran pupuk tidak teratur
  7. Waktu saat pematangan antara bunga betina dan jantan tidak bersamaan.
  8. Kekurangan nitrogen dan air di dalam tanah.
  9. Batang bagian bawahnya memiliki bibit okulasi kurang baik.
  10. Serta adanya serangan penyakit dan hama pada tanaman buah.
  11. Kerasnya curah hujan, angin terlalu kencang, musim kemarau panjang, dan lain sebagainya.

Demikian alasan mengapa tanaman bisa lambat berbuah. Untuk itu sebaiknya hal-hal di atas harus selalu diperhatikan agar hasilnya sesuai dengan keinginan Anda. Jangan bosan-bosan dalam perawatannya karena toh juga hasilnya akan memuaskan bagi Anda.

Dan untuk Anda yang berminat menanam tanaman buah, jangan lupa kunjungi website bibitbunga .com karena di dalamnya terdapat banyak penawaran menarik seputar tanaman buah. Semoga bermanfaat untuk Anda.
Share:

Tanaman Hias Berdaun Lebar

Salah satu cara untuk mempertahankan kualitas udara dan membuat suasana asri yaitu dengan memelihara tanaman. Seperti halnya tanaman hias berdaun lebar yang dapat digunakan sebagai hiasan di rumah anda. Tanaman ini kerap kali dijadikan hiasan karena keunikan bentuk daunnya yang tentunya cantik dan indah. Selain indah juga dapat membuat suasana asri di sekitar, tak ada salahnya Anda menghias rumah Anda dengan tanaman ini bukan?

Dalam artikel ini saya akan menjelaskan beberapa macam tanaman hias berdaun lebar yang mungkin cocok dengan Anda.

1. Keladi Red Star


Sesuai namanya, tumbuhan yang satu ini mempunyai daun yang sangat cantik dengan warna merah. Bentuk daunnya lebar dengan warna hijau yang berpadu dengan warna merah. Kombinasi warna keduanya tentunya sangat menarik perhatian dari mata yang memandang. Tidak heran jika banyak orang menyukai tanaman hias ini. Mungkin Anda dapat memeliharanya dirumah. 

2. Dieffenbachia


Mungkin untuk mengucapkan namanya terasa sulit. Tapi, bagi orang Jawa tanaman yang satu ini kerap di sebut sebagai beras kutah. Alasannya karna daunnya yang hijau memiliki bercak putih. Tanaman ini termasuk sebagai tanaman hias berdaun lebar. Namun, perlu diperhatikan, salah satu tanaman ini memiliki getah di daun yang dapat membuat gatal-gatal. Untuk itu sebaiknya Anda mengawasi anak-anak dari tanaman ini. Tanaman ini dapat diletakkan di mana pun,  baik dalam maupun luar.

3. Kadaka


Tanaman hias ini termasuk jenis salah satu tanaman yaitu tanaman pakis. Tapi daunnya lebih besar serta panjang dan daunnya tebal. Tanaman ini kerap di temui di hutan. Dulu tanaman ini gratis, ya gratis. Tapi sekarang banyak sudah banyak yang mengincar tanaman ini. Tanaman ini merupakan salah satu tanaman khas Indonesia. Semakin menarik bentuk daunnya, maka harganya akan semakin mahal.

4. Kuping Gajah


Tanaman hias satu ini merupakan tanaman hias berdaun lebar yang populer oleh pecinta tanaman. Hal ini dikarenakan bentuk daunnya yang menarik perhatian akan keunikannya. Tanaman ini memiliki tulang daun dengan ukuran besar serta daunnya yang lebar membuat tanaman ini kerap dijuluki Kuping Gajah cocok untuk Anda yang menyukai tanaman hias berdaun lebar. Karena tidak memerlukan banyak cahaya matahari, tanaman dapat Anda taruh pada teras rumah.

5. Pohon Ketapang



Daun tanaman ini cukup lebar. Dengan diameter yang bisa melebihi 20cm. Cocok untuk Anda penyuka tanaman hias berdaun lebar. Tanaman yang termasuk sebagai tumbuhan tropis ini, cocok untuk ditanam di negara Indonesia. Bahkan ada yang menanam tanaman ini hingga 2 tahun bertumbuh lebat, walaupun ada juga di antaranya yang mati. Untuk itu Anda perlu memperhatikan tanah tanaman ini, saat sudah mulai kering siram secukupnya dan setiap 2 bulan sekali berikanlah pupuk. Pohon ketapang yang lebat cocok sebagai tampias cahaya matahari. Dilain hal Anda perlu memperhatikan pemangkasan tanaman ini karna tanaman ini dapat tumbuh sekitar 2 meter.

6. Pisang


Anda dapat menggunakan pisang asli ataupun pisang hias. Tapi untuk nilai keindahan tentunya lebih estetis serta rapi dengan menggunakan pisang hias. Karna akan jauh berbeda dari nilai estetis yang anda pikirkan jika nanti Anda menggunakan pisang asli yang daunnya jelek dan mudah layu. Bibit yang mudah dapat dipindahkan pada pot yang terdapat tanah humus. Jika perlu, Anda dapat memberikan nutrisi bonsai agar tanaman hias satu ini jadi kerdil. Dilain hal tanaman ini mudah tumbuh bila terkena sinar matahari.
Share: