Bayam merupakan sayuran hijau yang amat sering dijumpai di Indonesia. Seperti halnya kentang, sayuran ini dijadikan sebagai sumber vitamin dan pemenuhan gizi yang berfungsi mencegah berbagai penyakit, menyehatkan, bahkan meningkatkan energi.
Dengan berbagai khasiat yang dimilikinya, membuat sayuran ini banyak diminati oleh orang-orang sebagai bahan pangan. Tentu pastinya Anda juga ingin dong menanam bayam? Tak ada salahnya Anda memanfaatkan perkarangan di rumah Anda untuk menanam sayuran ini.
Tapi, kadang kala terdapat kendala tanah yang tidak subur. Tenang, Anda tidak harus khawatir selagi ada kemauan pasti ada jalan. Yaitu, Anda dapat menanamnya menggunakan teknik hidroponik. Teknik Hidroponik adalah suatu teknik bercocok tanam tanpa menggunakan tanah melainkan menggunakan air sebagai pengganti tanah. Bagi yang masih memiliki kendala dalam menanam tanaman yang satu ini, Anda mungkin bisa mencoba dengan cara hidroponik? Selain praktis, tentunya juga mudah. Yuk simak cara menanam dengan teknik ini.
- Siapkan benih bayam terlebih dahulu. Jumlah benihnya sesuai keinginan Anda yang ingin menanamnya. Jika sudah siap, rendam benih pada air hangat sekitar 1 jam. Supaya bisa mendapatkan kulit benih yang lunak.
- Selanjutnya. Siapkan tempat bercocok tanam hidroponik seperti rockwool. Rockwool dibuat dengan memotong menjadi bentuk dadu dengan ukuran 2 x 2 cm lalu di susun dalam baki/nampan yang khusus bagi tahap penyamaian.
- Setelah itu, Rockwool yang sudah di potong dilubangi menggunakan lidi atau juga tusuk gigi. Ukuran lubang dapat disesuaikan serupa ukuran benih yang nantinya akan disemai.
- Setelah Rockwool telah siap. Anda dapat memasukkan benih yang sudah di rendam ke lubang rockwool. Setiap lubang 1 benih. Jika sudah diisi semuanya Anda dapat menyiram rockwool menggunakan air bersih. Usahakan dilakukan berlahan agar rockwool basah secara merata dan jangan sampai memiliki genangan air pada nampan.
- Selanjutnya, simpan nampan tersebut di daerah yang teduh serta kering. Tutup nampan atau baki semai dengan plastik hitam. Biarkan sampai 48 jam hingga benih berkecambah. Selanjutnya, pindahkan nampan pada tempat yang memiliki sinar matahari. Usahakan, sekitar pukul 06.00 hingga 10.00 pagi.
- Selanjutnya, lakukan perawatan pada bibit tanaman dengan menjaga kelembaban pada media semai. Usahakan, bibit tidak kering. Hal ini dilaksanakan, setidaknya hingga bibit memiliki 4 daun dan siap ditanam.
Tahap 2 : Penyiapan Media
- Siapkan box stereofoam atau box air yang memiliki tinggi sekurangnya 30 cm.
- Selanjutnya, buat penutup box dengan stereofoam tipis/stereofoam lembaran yang ukuran panjang serta lebar disesuaikan serupa box air tersebut. Lalu, buatlah lubang di stereofoam yang akan digunakan sebagai penutup dengan diameter 5cm dengan jarak antar lubang 10cm.
- Bila sudah siap. Anda dapat mengisi box menggunakan cairan nutrisi. Anda bisa menggunakan cairan nutrisi berupa AB mix yang khusus untuk tanaman hidroponik yang tersedia pada toko pertanian. Untuk cairan nutrisinya campurkan Mix A dengan Mix B sebanyak 5 ml bersama air 1 liter.
Tahap 3 : Penanaman
- Siapkan net pot atau gelas plastik. Lalu pindahkan bibit ke dalamnya.
- Selanjutnya. Masukkannya ke lubang penutup yang telah Anda buat menggunakan stereofoam. Dengan posisi bibit lebih tinggi dari stereofoam penutup. Juga, pastikan akar bibit menyentuh cairan nutrisi
- Siram dengan air yang secukupnya pada seluruh bibit.
- Taruh box air di perkarangan rumah. Dan usahakan seluruh tanaman mengenai sinar matahari.
Tahap 4 : Pemeliharaan Serta Perawatan
Penyiraman : Lakukan penyiraman yang rutin tapi jangan sampai ada genangan air. Juga, jaga agar tanaman tidak kekeringan.
Penyiangan : Penyiangan dilakukan agar membersihkan gulma atau rumput liar pada sekitar tanaman. Lakukan penyiangan supaya tidak memicu munculnya hama serta penyakit, seperti lalat buah.
Pemanenan : Anda dapat memanen bayam saat sudah berusia 25 hari setelah penanaman. Cara memanen dilakukan secara langsung yaitu dengan mencabuti satu persatu secara perlahan-lahan.