Gladiol atau pemilik nama latin 'gladius' merupakan jenis tanaman semusim melalui perkembangbiakan secara generatif yaitu dengan benih atau biji, dan juga bisa melalui perkembangbiakan secara vegetatif dengan umbi, kultur, maupun jaringan. Tanaman yang satu ini sedang populer di kalangan para petani dengan populasi incaran yang mendunia.
Sumber pemikatnya berada pada warna bunga yang dihasilkan. Umbi bunga gladiol dapat menghasilkan warna yang unik dan menarik, selain itu kesegaran yang dimilikinya dapat bertahan cukup lama. Hal inilah yang menyebabkan kepopulerannya yang sudah mendunia.
Bunga Gladiol |
Bentuk dari umbi bunga gladiol seperti bawang tapi lebih gepeng sedikit, sebab itu umbi bunga gladiol sering dijuluki sebagai anak subang dengan tipe corms. Sedangkan untuk bentuk daunnya berupa pedang gladius istilahnya.
Cara perkembangbiakan yang sering digunakan oleh petani adalah secara vegetatif melalui umbi, paling sering digunakan karena lebih cepat hasilnya, ketimbang menggunakan cara perkembangbiakan melalui biji sebab membutuhkan waktu yang cukup lama untuk dapat merasakan hasilnya.
Umbi Bunga Gladiol |
Gladiol termasuk dalam kategori tanaman yang dapat menguntungkan karena perkembangbiakannya sangatlah mudah dan tidak memakan waktu yang lama. Menanam umbi gladiol dapat memperoleh tingkat keberhasilan sampai 90%, namun tetap saja untik mendapatkan hasil yang baik harus diperhatikan kondisi idealnya.
- Iklim yang sejuk pada dataran sedang hingga tinggi, harus diantara 500 – 1500 mdpl.
- Kondisi suhu rata-ratanya harus 10-27 °C, tapi terkadang umbi gladiol bisa menyesuaikan diri ketika suhu lebih, asalkan tetap terjaga kelembabannya.
- Perhitungan curah hujan harus 2000 – 2500 mm/thn
- Umbi gladiol menyukai sinar matahari, sebaiknya jangan sampai sering kehujanan.
- Untuk budidayanya di Indonesia dapat dilakukan penanaman setiap tahun. Bandung, Cianjur, Sukabumi, Semarang, dan Kota Malang sudah di jadikan sentra pembudidayaannya.
- Dalam penanaman gladiol, pemilihan umbi yang benar adalah berdiameter 2.5 - 3 cm dengan tekstur yang padat.
- Jika memilih umbi yang berdiameter kecil yaitu di bawah 2 cm, memang tetap dapat tumbuh tetapi belum bisa berbunga alias harus melakukan penanaman 2 kali agar memperbesar umbinya terlebih dahulu.
- Sebelum melakukan penanaman, harus menyiapkan wadah serta media tanamnya terlebih dahulu. Untuk penanaman di dalam pot, sangat disarankan menggunakan pot yang memiliki tinggi sekitar 30 cm. Jangan lupa memberi kerikil atau pecahan bata pada lapisan dasarnya, hal ini bertujuan agar umbi yang ditanam tidak terendam dan malah menjadi busuk.
- Untuk media tanamnya bisa digunakan campuran tanah, sekam, pupuk kompos, juga dapat ditambah sedikit pasir. Jangan sampai menggunakan pupuk kompos (organik) yang masih dalam keadaan basah.
- Sebagai penanam yang baik, hal-hal di atas memang harus diperhatikan karena jika tidak diperhatikan, kemungkinan hasil panennya akan menurun. Jangan sampai lupa memperhatikan kelembabannya. Karena tanaman ini memiliki karakter tersendiri dalam pengembangbiakannya.
- Buat yang ingin menanam tanaman ini sangat disarankan pengertiannya, sebab jika salah dalam perawatannya akan berakibat fatal nantinya. Umbi bunga gladiol dapat mempertahankan kesegarannya selama 5 hari, tapi jika melakukan perawatan yang baik kemungkinan terbesarnya hasilnya akan bertahan sampai 10 hari. Selama itu bunga yang dihasilkannya dapat bermekaran setiap saat dalam kurun waktu sesuai perawatannya.
Intinya tergantung pada perawatannya. Untuk seorang yang memiliki hobi berkebun, disarankan untuk mencoba menanam tanaman ini.